Kamis, 09 November 2017

Tugas Mata Kuliah Etika Profesi


Pertanyaan :
1.        Jelaskan etika dari Bahasa Yunani menurut pengertian anda !
Jawaban :        Etika menurut bahasa Yunani Kuno yang dikutip dari situs wikipedia diartikan "ethikos" yang berarti "timbul dari kebiasaan”, adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benarsalahbaikburuk, dan tanggung jawab.
                      Menurut pendapat saya, etika itu sendiri dapat diartikan sebagai sikap dan perilaku yang pada dasar ada pada setiap individu manusia, suatu kelompok, organisasi, atau masyarakat tertentu. Etika itu dapat timbul dari seiringnya kebiasaan yang biasa dilakukaan oleh setiap orang, atau dapat dibentuk  akibat dari pengaruh-pengaruh yang biasa diterima pada lingkungan sekitar individu tersebut. Etika-etika tersebut tidak berlaku secara universal di seluruh tempat dan wilayah, etika di masing-masing tempat akan berbeda tergantung dengan norma yang berlaku dan budi pekerti luhur yang dimiliki oleh masing-masing individu. Etika juga dapat menjadi acuan dasar bagi setiap individu atau suatu kelompok dalam menilai baik – buruknya setiap individu atau kelompok lainnya. Serta suatu etika merupakan nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

2.        Jelaskan hubungan antara moral dan etika !
Jawaban : Moral dalam Bahasa Latin  berarti Moralitas yang artinya adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif.  Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Sedangkan Etika seperti pada nomor 1 diatas yang menurut bahasa Yunani Kuno artinya "ethikos" yang berarti "timbul dari kebiasaan” adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benarsalahbaikburuk, dan tanggung jawab.
Moral dan Etika memiliki keterikatan satu sama lain. Sama halnya dengan etika, moral itu sifat dasar yang berasal dari kesadaran individu atau pengaruh dari individu lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat. Hubungan moral, dan etika juga memiliki arti sebagai sebuah tindakan yang mendasari perilaku seseorang, dimana perilaku tersebut akan mendapatkan penilaian baik dan buruk dari masyarakat.

3.        Apa yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang  dituangkan dalam kode etik ( code of conduct ) profesi ? Sebutkan dan jelaskan!
Jawaban :        Adapun tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (code of conduct) profesi menurut buku Filsafat Etika Bisnis karya DR. A. Sonny Keraf yaitu :
1.  Kode Etik bermaksud melindungi masyarakat dari kemungkinan dirugikan oleh kelalaian entah secara sengaja atau tidak sengaja dari para profesional. Kode etik menjamin bahwa masyarakat yang telah mempercayakan diri, hidup, barang milik, atau perkarannya kepada orang yang profesional.
2.    Kode etik bertujuan melindungi keluruhan profesi tersebut dari perilaku-perilaku tidak baik yang dilakukan orang-oran tertentu yang mengaku profesional. Dengan kode etik, setiap yang punya profesi dapat dipantau sejauh mana ia masih seorang profesional di bidangnya, tidak hanya sehubungan dengan keahliannya melainkan juga dengan komitmen moralnya.
3.   Kode etik juga memjembatani etika moralitas di satu pihak dan hukum di pihak lainnya. Di satu ihak, kode tik merupakan kaidah moral yang berlaku khusus untuk orang-orang profesional di bidang tersebut. Karena itu dalam arti tertentu, kode etik bersifat lebih tegas dan pasti dalam sanski seperti hukum dibanding dengan kaidah moral pada umumnya.

      



Selasa, 10 Oktober 2017

Standar Manajemen Energi

Tema    : Standar Manajemen
Materi  : Standar Manajemen Energi ( ISO 50001)

Standar merupakan suatu norma atau persyaratan yang biasanya berupa suatu dokumen formal yang menciptakan kriteria, metode, proses, dan praktik rekayasa atau teknis yang seragam. Sedangkan Manajemen sendiri adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Jadi Standar manajemen dapat diartikan suatu persyaratan dalam sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan untuk menciptakan suatu standar, kriteria maupun metode yang lebih efektif dan efisien.
Sebuah standar, dapat dikembangkan dengan cara sendiri-sendiri atau unilateral, misalnya oleh suatu perusahaan, organisasi, militer, dll. Contoh standar perusahaan adalah Standar Operating Procedure (SOP). Standar juga dapat dikembangkan oleh suatu kelompok seperti persekutuan atau asosiasi perdagangan yang memiliki visi yang sama. Contohnya klasifikasi jenis oli yang standarnya dibuat oleh American Petroleum Institute (API), yang kemudian diadopsi menjadi standar internasional.
Setiap negara memiliki Badan standardisasi dan biasanya memiliki lebih banyak keragaman standar dan umumnya mengembangkan standar sukarela. Standar-standar ini dapat menjadi suatu keharusan jika diadopsi oleh suatu pemerintahan, kontrak bisnis, dll. ISO merupakan salah satu standar yang telah banyak diadobsi dan diakui oleh dunia internasional, Dalam bahasa inggris ISO merupakan singkatan dari International Organization for Standardization. ISO didirikan pada 23 februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia, ISO adalah jaringan institusi standar nasional dari 148 negara, pada dasarnya satu anggota pernegara, ISO bukan organisasi pemerintah ISO menempati posisi spesial diantara pemerintah dan swasta. Oleh karena itu, ISO mampu bertindak sebagai organisasi yang menjembatani dimana konsensus dapat diperoleh pada pemecahan masalah yang mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat. ISO telah menerbitkan beberapa standar manajemen untuk memfasilitasi industri dan perdangangan, beberapa standar yang diterbitkan ISO antara lain : ISO 9000 Standar Manajemen Mutu, ISO 14000 Standar Manajemen Lingkungan, ISO 5000 Standar Manajemen Energi, ISO 17000 Standar Manajemen Laboratorium, dan lain sebagainya. Dan pada artikel ini akan lebih membahas mengenai ISO 5000, tepatnya ISO 50001 Tentang Standar manajemen Energi.
Pertumbuhan industri berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun disisi lain industri menggunakan energi sekaligus menjadi sektor penghasil gas rumah kaca yang signifikan. Terjadi sebuah dilema energi dalam industri, meningkatkan ekonomi sekaligus menghabiskan energi yang begitu besar. Sektor Industri mengonsumsi eneri terbesar di Indonesia. 90% konsumsi energi berasal dari sumber bahan bakar fosil (sumber Stastistik 2008). Sampai tahun 2050 kebutuhan energy meningkat 200% (source: IEA 2007), pada kurun waktu yg sama tuntutan penurunan emisi CO2 menjadi 200% (source: IPPC 2007 ).
Untuk itulah The International Organization for Standardization (ISO) mengeluarkan ISO 50001 Energy Management. Standar ini adalah standar yang digunakan untuk mengelola kinerja energi termasuk efisiensi dan konsumsi energi. Konsep SNI ISO 50001 menggunakan model Sistem Manajemen dengan pendekatan siklus Plan, Do, Check, Action untuk perbaikan berkelanjutan. Indonesia selaku anggota ISO mengadopsi secara identik standar tersebut menjadi SNI ISO 50001 Sistem Manajemen Energi. Selain pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk juga mempengaruhi konsumsi energi Indonesia. Tahun 2019, diprediksi kebutuhan energi Indonesia mencapai 1,316 Juta SBM (setara barel minyak). Dibutuhkan niat dan kerja keras dari seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama menekan konsumsi energi.

ISO 50001 - Energy Management
ISO 50001  Manajemen Energi merupakan standar yang memberikan strategi teknis kepada perusahaan untuk meningkatkan efisiensi energi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kinerja lingkungan. Standar ini memberikan kerangka kerja yang mudah dipahami untuk meningkatkan efisiensi energi ke dalam praktek kinerja perusahaan. Tujuan standar ISO 50001 Manajemen Energi supaya perusahaan dapat mengelola penggunaan energi secara sistematis, hemat dan efisien. Penerapan standar ISO 50001 Manajemen dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi dampak lingkungan. Tujuan keseluruhan dari ISO 50001 adalah untuk mendukung organisasi dalam upaya mereka menyusun dan mengimplementasikan suatu sistem manajemen energi yang komprehensif, serta untuk terus meningkatkan kinerja energi mereka. Berdasarkan pemenuhan persyaratan hukum, identifikasi dan analisa dari semua yang berhubungan dengan pertimbangan energi, membuat transparan aliran energi, menghemat biaya, dan mengurangi emisi gas rumah kaca. ISO 50001 membantu organisasi dalam meraih tujuan yang berhubungan dengan energi secara sistematis, komprehensif, berorientasi pada tujuan dan sasaran yang berkelanjutan. Implementasi  standar ISO 50001 mengarah pada pengurangan emisi gas rumah kaca,  mengurangi dampak lingkungan yang merugikan serta meminimalisir biaya energi melalui penerapan manajemen yang terstruktur dan sistematis. ISO 50001 dirancang untuk diterapkan oleh seluruh perusahaan tanpa memandang besar kecil, sektor, dan lokasi geografis.
Hasil survey lembaga ISO yang dilaksanakan akhir desember 2012 menunjukkan, saat ini Energy management System Standard ISO 50001  merupakan standar ISO yang paling laris di seluruh dunia.
Survei menunjukkan jumlah perusahaan yang mengadopsi standar ISO 50001 meningkat 332 %. Kini ISO 50001 telah diadopsi di 60 negara. Negara terbanyak mengadopsi ISO 50001 adalah Jerman,  diikuti Spanyol dan Denmark.

Struktur dari ISO 50001  
  • Menentukan kebijakan energi
  • Melakukan proses perencanaan energi
  • Menentukan tujuan energi, target dan rencana kerja serta tanggung jawab dan sumber daya
  • Pengawasan yang sistematis
  • Melaksanakan potensi penghematan
  • Meningkatkan kinerja energi
Berikut adalah model manajemen energi yang diadopsi ISO50001:


ISO 50001 juga menerapkan siklus PDCA oleh Deming dengan versi yang disesuaikan dengan persyaratan dari kinerja energi suatu organisasi.
Ø  Plan
·  Manajemen Puncak
·  Wakil Manajemen
·  Kebijakan energi
·  Persyaratan hukum dan persyaratan lainnya
·  Kajian energi
·  Acuan energi (energy baseline)
·  Indikator kinerja energi
·  Tujuan/sasaran dan rencana tindakan
Ø  Do
·  Kompetensi, pelatihan dan kesadaran
·  Komunikasi
·  Persyaratan dokumen
·  Kontrol dokumen
·  Kontrol operasional
·  Desain
·  Pengadaan energi, layanan produk, peralatan dan energi.
Ø  Check
·  Monitoring, pengukuran dan analisa
·  Evaluasi kepatuhan terhadap persyaratan hukum dan persyaratan lainnya
·  Ketidaksesuaian, perbaikan, tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan
·  Kontrol catatan
·  Audit internal Sistem Manajemen Energi.
Ø  Act
·  Masukan terhadap tinjauan energi
·  Hasil dari tinjauan energi.


Faktor  yang mendorong perusahaan untuk melakukan sertifikasi ISO 50001
·       Membantu organisasi memanfaatkan aset perusahaan yang mengonsumsi energi secara lebih baik
·       Memfasilitasi keterbukaan dan komunikasi pengaturan sumber energi 
·       Mendukung praktek terbaik manajemen energi
·       Memfasilitasi evaluasi dan memberikan prioritas untuk penerapan teknologi hemat energi baru
·       Memberikan kerangka kerja efisiensi energi di seluruh rantai pasokan
·       Memfasilitasi manajemen energi untuk proyek pengurangan emisi GRK
·       Integrasi dengan sistem manajemen yang sudah ada di perusahaan tersebut.

Keuntungan
Penerapan sistem manajemen energi kerap kali memungkinkan perubahan organisasi yang sederhana untuk menghasilkan penghematan yang signifikan tanpa memerlukan investasi yang besar.
·       Aliran energi menjadi transparan
·       Perbaikan berkesinambungan dari kinerja energi melalui pengawasan terus menerus dari aliran energi
·       Evaluasi desain dan kegiatan pengadaan yang berhubungan dengan kinerja energi
·       Identifikasi potensi penghematan energi melalui analisa data
·       Pengurangan biaya energi dan emisi gas rumah kaca
·       Proses yang kuat dan efektif memberikan keuntungan yang kompetitif
·       Kesadaran karyawan
·       Ketaatan pada persyaratan hukum
·       Meningkatkan citra
·       Stimulus untuk modernisasi



Sumber :


Rabu, 26 April 2017

Proses Pembuatan Velg Menggunakan Metode Forging


BAB 1
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSIAPAN

I.                    Latar Belakang
Velg atau rim adalah lingkaran luar desain logam yang tepi bagian dalam dari ban sudah terpasang pada kendaraan seperti mobil. Sebagai contoh, pada roda sepeda di tepi lingkaran yang besar menempel pada ujung luar dari jari-jari roda yang memegang ban dan tabung. Pelek merupakan komponen yang vital bagi keselamatan dalam pengendaraan, sehingga harus cukup kuat menahan beban vertikal dan beban samping, gaya pengendaraan dan pengereman, serta berbagai gaya yang menumpunya. Pelek  juga harus seringan mungkin dan harus balance sehingga dapat berputar dengan mulus pada kecepatan tinggi dengan rim yang dirancang dengan tepat agar dapat menahan ban dengan kuat.
Jika dilihat dari car pembuatannya , velg dibagi menjadi beberapa jenis yaitu : 1) Forged Wheel, velg dengan kekuatan sangat tinggi , 2) Pressure Cast Wheel , velg dengan kekuatan sedang , dan 3) Cast Wheel, velg dengan kekuatan rendah. Dalam Proses produksi ini yang akan digunakan yaitu metode forging/forged. Forging adalah proses pembentukan logam secara plastis dengan memberikan gaya tekan pada logam yang akan dibentuk atau bisa disebut juga dengan terminology yang digunakan untuk keluarga proses di mana deformasi diberikan oleh gaya tekan terlokalisir.
II.                  Jenis Inventory
Inventori merupakan persediaan material yang digunakan untuk antisipasi penjualan. Inventori yang ada di Pabrik Velg ini antara lain adalah :
a.      Raw material and purchased part
Metode pembeliaan yang dilakukan oleh perusahaan yakni  order by interval yang dilakukan setiap 2 minggu sekali. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan inventory sekaligus menghemat space gudang yang ada. Inventory bahan mentah yang ada yakni berupa aluminum silikon  batangan yang digunakan sebagai bahan baku utama. Selain itu juga tersedia inventory berupa bahan bakar mesin CNC . Selain itu juga tersedia persediaan kardus kosong dan plastik yang nantinya digunakan sebagai pembungkus. Tersedia juga mur dan baut sebagai materi penunjang velg. Karena lead time velg sendiri total 350 menit, maka jumlah safety stock raw material diasumsikan sebesar 25% dari kebutuhan total produksi yang akan dilakukan dalam setiap minggunya.
b.      Work in process
aLead  time velg dalam waktu 350 menit sehingga saat produksi tidak akan menyisakan barang yang work in process. Barang yang masuk proses produksi akan keluar dalam waktu itu juga. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kebutuhan ruang gudang.
c.       Finished good
Produk yang sudah terbentuk akan disimpan dalam gudang sebelum nantinya akan dikirim sesuai tujuan masing-masing. Pengiriman akan dilakukan setiap hari untuk meminimalisasi  barang yang indent digudang.
d.      Supplies
Supplies merupakan inventori yang berupa indirect material yang digunakan untuk mengatur/manage pabrik.  Persedian pabrik untuk supplies anatara lain kertas, tinta printer, alat tulis, map plastic, staples dan alat tulis lainnya.

III.        Material Pembuatan Velg
a.    Aluminium (al)
Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga.
Aluminium merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi. Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela knalpot mobil, dan badan pesawat terbang. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan sebagai bahan pembuatan velg mobil.

b.    Besi (Fe)
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena beberapa hal, diantaranya:
·         Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,
·         Pengolahannya relatif mudah dan murah,
·         Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.
c.      Silikon (Si)
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor atom 14. Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik. Silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat. Silikon dalam bentuk mineral dikenal pula sebagai zat kersik.
d.      Tembaga (Cu)
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi yang lambat sekali.

e.      Magnesium (Mg)
Magnesium adalah unsurkimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang sering disebut "magnalium" atau "magnelium".
f.      Chrome (cr)
Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24. Kromium trivalen (Cr(III), atau Cr3+) diperlukan dalam jumlah kecil dalam metabolisme gula pada manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat menyebabkan penyakit yang disebut penyakit kekurangan kromium (chromium deficiency). Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan, komponen kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebagai pelapis perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan sebutan emas putih. Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.
g.      Seng (Zn)
Seng (bahasa Belanda: zink) adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek kimiawi seng mirip denganmagnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).
h.      Titanium (Ti)
         Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ti dan nomor atom 22. Dia merupakan logam transisi yang ringan, kuat, 'lustrous', tahan korosi (termasuk tahan terhadap air laut dan chlorinedengan warna putih-metalik-keperakan. Titanium digunakan dalam alloy kuat dan ringan (terutama dengan besi danaluminum) dan merupakan senyawa terbanyaknya, titanium dioxide, diguankan dalam pigmen putih. Unsur ini terdapat di banyak mineral dengan sumber utama adalah rutile dan ilmenite, yang tersebar luas di seluruh Bumi. Ada dua bentukallotropic dan lima isotop alami dari unsur ini; Ti-46 sampai Ti-50 dengan Ti-48 yang paling banyak terdapat di alam (73,8%). Sifat Titanium mirip dengan zirconium secara kimia maupun fisika.
i.       Timbal (Pb)
Timbal adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pb dan nomor atom 82. Lambangnya diambil dari bahasa Latin Plumbum Timbal (Pb) adalah logam berat yang terdapat secara alami di dalam kerak bumi. Keberadaan timbal bisa juga berasal dari hasil aktivitas manusia, yang mana jumlahnya 300 kali lebih banyak dibandingkan Pb alami yang terdapat pada kerak bumi. Pb terkonsentrasi dalam deposit bijih logam. Unsur Pb digunakan dalam bidang industri modern sebagai bahan pembuatan pipa air yang tahan korosi, bahan pembuat cat, baterai, dan campuran bahan bakar bensin tetraetil.
j.       Zirkonium (Zr)
Zirkonium adalah logam putih keabuan yang jarang dijumpai di alam bebas. Ia memiliki lambang kimia Zr, nomor atom 40, massa atom relatif 91,224. Logam zirkonium digunakan dalam teras reaktor nuklir karena tahan korosi dan tidak menyerap neutron. Zircaloy merupakan aliase zirkonium yang penting untuk penyerapan nuklir, seperti menyalut bagian-bagian bahan bakar. Zirkonium banyak terdapat dalam mineral seperti zirkon dan baddelyit. Baddeleyit sendiri merupakan oksida zirkonium yang tahan terhadap suhu luar biasa tinggi sehingga digunakan untuk pelapis tanur.

III.                Mesin dan Spesifikasinya




BAB II
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OPERASI

I.          Proses Produksi Velg
Forging adalah Proses yang di lakukan dengan cara memukul potongan logam. Gaya di berikan pada cetakan yang membentuk produk logam.Secara teknik, metal yang ditempa mempunyai penguatan struktur ala ‘work hardening’ yaitu melalui efek penguatan material akibat dislokasi molekul. Maksudnya, struktur urat mikronya dimampatkan agar lebih kuat.
Untuk teknologi produksi yang kami gunakan pada proses pembuatan velg ini keseluruhan operasinya menggunakan mesin dengan dilengkapi otomasi pada prosesnya, hal ini diterapkan guna mengefesiensikan waktu dan labor juga memperbesar kapasitas produksi. Adapun aliran prosesnya adalah sebagai berikut :

a.      Forging
Forging adalah sebuah proses metal/logam yang mengalami proses penempaan, bukan dicor (casting). Secara teknik, metal yang ditempa mempunyai penguatan struktur  ‘work hardening’ yaitu melalui efek penguatan material akibat dislokasi molekul dengan kata lain struktur urat mikronya dimampatkan agar lebih kuat.Forging dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cold forming dan hot forming. Efek penempaan pada benda dingin/tidak panas berakibat rawan getas. Solusinya adalah dengan hot forming, material ditempa dengan pemanasan (tidak sampai pada titik leleh, cukup pada titik bara) sehingga didapat efek percipitation hardening. Serat makin rapat namun dengan grain/bulir molekul yang lebih lembut, tidak tajam berserabut. Dengan demikian, hasilnya makin kuat tanpa beresiko getas, sehingga in-case bisa jadi sangat liat (ductile).
Velg mengandalkan metal aluminium alloy yang terdiri campuran aluminium (Al), silikon (Si), besi (Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn), magnesium (Mg), krom (Cr), seng (Zn), vanadium(V), titanium (Ti), bismut (Bi), galium (Ga), timbal (Pb) hingga zirkonium (Zr). Komposisi ini dimainkan untuk grade kualitasnya, ada seri 1000, 2000, 3000, 4000, 5000, 6000, 7000 dan 8000. Salah satu velg yang diunggulkan  adalah 6061 yang asalnya dipakai buat tulang pesawat terbang. Selanjutnya, alloy 6061 ini masuk tahap tempa untuk dibentuk velg secara kasar. Proses ini membutuhkan mesin forging raksasa dengan kekuatan tempa beragam; dari 5.000, 8.000, 10.000 bahkan 15.000 ton. Metodanya beragam, sehingga para  engineer pabrikan mempatenkan caranya ,yang pada umumnya menggunakan closed-dies (cetakan/moulding khusus) secara presisi.
Dipasaran istilah forging T6 tentu sudah tidak asing lagi,, dimana penempaan dilakukan pada temperatur 4000 Fahrenheit (2040C). Proses forging pun tidak berlangsung sekali. Dapat bentuk kasar, dilanjutkan pembentukan melalui proses spin forging agar didapat bentuk lebih presisi dengan kekonsentrisan yang tepat. Metoda RM8000 diperkenelkan oleh Rays Wheels asal Jepang, melakukan proses spin forging hingga 10.000 ton pembebanan yang ditengarai standar JWL+R.
b.      Seni Potong
Tantangan teknologi velg forged bukan hanya di proses penempaan saja.“Kekuatan pabrikan velg forged ada di bahan, proses, engineering hingga machining,”. Hal ini terlihat pada proses pemotongan & finishing. Pembentukan secara presisi dituntaskan dengan menggunakan mesin CNC yang berkolaborasi dengan perangkat lunak 3D, seperti AutoCAD, Catia hingga SolidWorks. Sebelumnya harus disimulasikan dengan FEA (finite element analysis) untuk menggambarkan titik kekuatan desain dan balancing yang didapat, adalah dengan menggunakan  MSC Patran atau SMC Superforge Simulator. Melalui CNC multi-axis (4, 5 bahkan 6 axis) pemotongan, kemampuannya ini dijadikan tolok ukur kualitas suatu hasil produk terhadap detail desain, bobot, konsentrisan (ketepatan sumbu), hingga kestabilan terhadap getaran.
c.         Heat Treatment
setelah proses finishing, velg masuk ke tahap heat treatment atau pemanasan (gb.7), untuk menghilangkan tingkat kestresan bahan serta memperkuat struktur pelek. Proses ini memakan waktu hingga 9 jam. Tahap heat treatment ini terdiri dari pemanasan pelek hingga suhu 535 derajat Celcius hingga 5 jam, kemudian dicelup ke air dingin selama 1-2 menit. Selanjutnya, pelek dipanaskan lagi dengan tingkat kepanasan 160 derajat Celcius selama 4 jam.
d.      Finishing
Setelah proses pemotongan velg forged maka dilanjutkan dengan proses pembentukan, baik assembly nya maupun finishing. Finishing velg ini menggunakan high polish, sedangkan yang lain hanya di mirror polish dan brilliant polish (sentuhan pelangi). tahap penghalusan di mesin cut and drilling. Di tahap ini, sisa-sisa pengecoran yang biasa ada di sisi pelek dibersihkan. Permukaan pelek juga dilapis serbuk stainless steel 0,6 supaya halus. Kemudian, pelek disempurnakan dengan mesin CNC (gb.8), hingga lebih halus dan siap di cat.

II.         Hasil Produk
            Setelah seluruh proses tahapan selesai dilakukan, maka dilakukan pengecekan produk tersebut apakah layak atau tidak. Sampel yang diambil dari produksi akhir di setiap line produksi, diuji molekulnya dengan alat sinar X. Di sini pelek yang baik akan terlihat dari molekulnya yang rapat dan tidak retak. Sedang yang gagal, molekulnya acak dan terlihat retakan. Pelek yang gagal di tahap sinar X, akan dilebur ulang. Untuk mengetahui kualitas pelek yang telah siap di cat, Chemco melakukan tes untuk mengetahui apakah ada kebocoran pada pelek. Tes ini dilakukan dengan cara mencelupkan pelek ke aquarium, dan dari bagian dalam pelek, udara dialirkan.  Kalau ditemukan gelembung di sisi bibir pelek, berarti pelek tersebut bocor dan akan dilebur kembali.
 Sumber :
http://otomotif.grid.id/Motor/Teknik/Intip-Langsung-Proses-Pembuatan-Pelek-Racing#topbanget